Rabu, 08 Mei 2013

Planning, Organizing, Actuating, Controlling


Manajemen Pendidikan Islam

Makalah ini Berjudul “POAC : Planning, Organizing, Actuating, Controlling ” Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Islam

Dosen Pembimbing : Imam Wahyudi, M.Pd.I

DISUSUN OLEH
ZULKARNAIN
:
041125002





FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG
T.A. 2012/2013



KATA PENGANTAR
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$#
Assalamu’alaikum wr, wb
                   Alhamdulillah segala puji milik Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya pada kita semua ,untuk terus menggali ilmu-ilmu Allah yang sangat banyak bertabur di  Alam semesta ini .
            Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW , semoga kecintaan kita bertambah kepadanya dan kelak di akhirat mendapat syafaat darinya atas izin Allah SWT, aamiin….
                        Atas dasar pemikiran dan pengetahuan saya yang sangat terbatas ini saya mencoba menulis sebuah makalah yang berjudul POAC : Planning, Organizing, Actuating, Controlling untuk memenuhi tugas mata kuliah Menejemen Pendidikan Islam yang dibimbing oleh Bapak Imam Wahyudi, M.Pd.I semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada saya dan para pembaca yang budiman untuk menambah wawasan serta bahan rujukan bagi para mahasiswa dan masyarakat umum. Namun apabila ada kesalahan dan kekeliruan saya dalam menulis makalah ini saya mohon ma’af karna saya masih menempuh pendidikan dan saya siap menerima saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepanya.
Tiada kesempurnaan didunia ini melainkan hanya milik Allah SWT.

Wasalamu’alaikum Wr, Wb

Bandar Lampung, 18 Desember 2012
                                                                                                   Penulis,


                                                                                                          Zulkarnain,Hb













DAFTAR ISI



Kata Pengantar  ………………………………………………………….………..……...2
Daftar isi ……………………………………………………………………………..…… 3
Bab 1    Pendahuluan ………………………………………..……………………..…. 4
            a. Latar Belakang …………………………………………………………………4
            b. Rumusan Masalah …………………………………………………………… 5
Bab 2     Pengertian Manajemen …………………………………………...……...…. 6
a. Planning (Perencanaan) ……………………………………………………. 7
b. Organizing (Pengorganisasian) ………………………………………………….. 9
c. Actuating (Penggerakan) …………………………………………………………. 11
d. Controling (Pengendalian/Pengawasan) ……………………………………… 12
BAB 3    Penutup …………..…………………………………………………..……… 16
Daftar Pustaka …………………………………………………………..……………... 17















BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzfAAQWmbggzPujFIXDBtjE_4YBOY7rdEyXS6MyTrLywMYGgs5GBbGyqSviJUi49D9qK-IS97Y7PwgsyyJLdYUH-aG3M6pNuqEM-5YYMfpAmxB1LDSiemBFKUTBVLYAhjZqmoO1EhlXELc/s1600/images.jpg
Sebagai pemimpin selain harus memiliki karakter kepemimpinan, juga harus menguasai fungsi-fungsi manajerial. Fungsi manajerial inilah yang akan membantu pemimpin untuk menjalankan organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi. Perlu diingat bahwa jika seorang pemimpin tidak memiliki kemampuan manajerial, maka ia hanya akan mampu merumuskan dan menentukan visi/misi organisasi kedepan, namun tidak mampu untuk menjalankan seluruh aktivitas organisasi menuju pencapaian visi/misi organisasi tersebut. Untuk itu sebagai pemimpin mengenal fungsi-fungsi manajerial adalah sangat penting, karena manajemen merupakan seni dalam pengelolahan organisasi guna pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk mencapai suatu tujuan dengan melibatkan orang lain. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber – sumber lainya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan tertentu. Ada banyak fungsi manajemen yang diungkapkan oleh para ahli manajemen, seperti : Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Commanding (Pemberian Komando), Coordinating (Pengkoordinasian), Controlling (Pengawasan) oleh Henry Fayol; Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Staffing (Penyusunan Pegawai), Directing (Pembinaan Kerja), Coordinating (Pengkoordinasian), Reporting (Pelaporan), Budgeting (Anggaran) oleh Luther Gullick; Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Staffing (Penyusunan Pegawai),Directing (Pembinaan Kerja), Controlling (Pengawasan) oleh  Harold Koontz dan Cyril O’Donnel; dan beberapa ahli manajemen lagi. Namun  dalam materi ini akan memuat fungsi manajemen yang lebih sederhana dan bersifat menyeluruh oleh George R. Terry, yakni POAC (Planning, Organizing, Actuating & Controlling).

            Mengapa POAC ? Karena POAC merupakan fungsi manajemen yang bersifat umum dan meliputi keseluruan proses manajerial. Banyak para ahli menambah banyak pengertian dari fungsi manajemen, namun diantara banyak tambahan tersebut, didalamnya sudah termasuk keempat fungsi yang diperkenalkan oleh George R Terry, yakni Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerak dan Pengawasan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFTkqjJnTtICmP8KPX-hSwnQRnC_tCT8KjRiBIVAzxHmb0Owv4s8DTkujbatSCPH785YotncsjZRrYG3ogd0wMtFeuR0j0TR6Gm1kDnMm7XRW1dM0t2QOHn2vBUdNrVOTN6ja82uShTTh_/s640/manajamen.jpg

Keempat fungsi manajemen tersebut dalam manajemen modern tidak berjalan linear, namun spiral. Hal ini memungkinkan organisasi akan bergerak terus menerus dan tidak berhenti pada satu tahap. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa siklus manajemen yang dilakukan oleh suatu organisasi adalah merencanakan, mengorganisasi staf dan sumber daya yang ada, melaksanakan program kerja, dan mengendalikan (pengawasan) jalannya pekerjaan. Di dalam tahapan pengendalian dilakukan evaluasi untuk memperoleh umpan balik (feed back) untuk dasar perencanaan selanjutnya,  atau untuk perencanaan kembali (replanning). Demikian seterusnya sehingga kegiatan fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan suatu siklus spiral.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWO6Kp6WykFUCoxJ7prerADPmFkAMvOzKgPH29JB57uOCLEnd0NezoHi9JbzmzM0i-tv_vdYj8KrQx4iZfiftrrvrM65QQapIHC8NZQFnTE32hCBHY1NiBsQjo_BgsRqQssDXyc15_KSqz/s200/SPIRAL.jpg
(Bentuk jalan proses fungsi manajerial)
B. Rumusan Masalah
            Dari latarbelakang permasalahan diatas dapat kita ketahui bahwa penting bagi kita untuk mengetahui tentang Fungsi POAC : Planning, Organizing, Actuating, Controlling Dalam menejemen untuk melahirkan pemimpin yang ahli dalam mengelola dan memanajemen sebuah instansi atau perusahaan yang baik dan supaya tercipta tujuan menejemen disetiap masing-masing organisasi, instansi ataupun perusahaan.
Oleh karena itu dalam makalah ini kita akan membahas tentang Fungsi Planning, Organizing, Actuating, Controlling dalam menejemen






BAB II PENGERTIAN MANAJEMEN

Manajemen berasal dari kata “manage” yang artinya mengatur, mengurus atau mengelola.
Manajemen dapat diartikan sebagai:
  • Manajemen sebagai suatu proses
  • Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
  • Menajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (science)
Menurut George Robert Terry:
“manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengendalian (controlling).
Tujuan manajemen:
  • Untuk mencapai keteraturan, kelancaran, dan kesinambungan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
  • Untuk mencapai efisiensi, yaitu suatu perbandingan terbaik antara input dan output.
Manajemen dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan:

   Besarnya Tanggung jawab masing-masing tingkatan

 


 




Jumlah manajer dalam masing-
masing tingkatan

Tanggung jawab manajer
  
Top management, Misal : direksi, presiden perusahaan,dll


                 Middle management, Misal : kepala bagian,
                 kepala divisi,dll


                        Low management, Misal : mandor,
                        kepala seksi, dll





Jumlah Manajer dalam jabatan

Keterangan :
“ Semakin tinggi jabatan seseorang, maka jumlah akan semakin sedikit, sedangkan tugas dan tanggung jawabnya akan semakin besar. Sedangkan semakin rendah jabatan seseorang, maka jumlah pemegang jabatan tersebut akan semakin banyak dan tanggung jawabnya semakin kecil.”


Secara umum, dunia manajemen mengunakan prinsip POAC.atau Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling.Prinsip manajemen ini banyak di gunakan oleh organisasi dewasa ini untuk memajukan dan mengelola organisasi mereka.
Berikut ini akan saya jelaskan di blog ini masing masing point tersebut,yang saya ambil pedoman nya dari Al-Quran sesuai dengan agama yang saya jalankan yaitu agama Islam.
Point tersebut adalah sebagai berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFTkqjJnTtICmP8KPX-hSwnQRnC_tCT8KjRiBIVAzxHmb0Owv4s8DTkujbatSCPH785YotncsjZRrYG3ogd0wMtFeuR0j0TR6Gm1kDnMm7XRW1dM0t2QOHn2vBUdNrVOTN6ja82uShTTh_/s640/manajamen.jpg
A. PLANNING (Perencanaan)

Perencanaan merupakan susunan langkah-langkah secara sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan organisasi atau memecahkan masalah tertentu. Perencanaan juga diartikan sebagai upaya memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dengan memperhatikan segala keterbatasan guna mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses manajemen, karena dengan merencanakan aktivitas organisasi kedepan, maka segala sumber daya dalam organisasi difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi.
$pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# öÝàZtFø9ur Ó§øÿtR $¨B ôMtB£s% 7tóÏ9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7ŽÎ7yz $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ  
18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok ,dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S. AL-Hasyr ayat 18)
(#rÏãr&ur Nßgs9 $¨B OçF÷èsÜtGó$# `ÏiB ;o§qè% ÆÏBur ÅÞ$t/Íh È@øyÜø9$# šcqç7Ïdöè? ¾ÏmÎ/ ¨rßtã «!$# öNà2¨rßtãur tûï̍yz#uäur `ÏB óOÎgÏRrߊ Ÿw ãNßgtRqßJn=÷ès? ª!$# öNßgßJn=÷ètƒ 4 $tBur (#qà)ÏÿZè? `ÏB &äóÓx« Îû È@Î6y «!$# ¤$uqムöNä3ös9Î) óOçFRr&ur Ÿw šcqßJn=ôàè? ÇÏÉÈ  
60. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (Q.S. AL-Anfal ayat 60)

Dalam melaksanakan perencanaan ada kegiatan yang harus dilakukan, yaitu melakukan prakiraan (rencana) kegiatan organisasi dan penganggaran (budgeting). Prakiraan berfungsi untuk menentukan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan kedepan oleh organisasi sebagai upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam melakukan prakiraan, haruslah selalu memperhatikan tujuan organisasi, sumber daya organisasi dan juga melakukan suatu analisis organisasi ( bisa menggunakan SWOT) 1 untuk mengetahui potensi internal dan eksternal.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan, yakni harus  SMART.
v  SMART yaitu Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis.
v  Measurable artinya program kerja organisasi atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. 
v  Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan hanya sekedar angan-angan dalam merencanakan dan tidak dapat dilaksanakan. 
v  Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. 
v  Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.

            Setelah merencanakan aktivitas organisasi secara sistematis dan terukur, maka perlu juga melakukan perencanaan penganggaran untuk pelaksanaan kegiatan. Prinsip dalam melakukan perencanaan penganggaran,adalah mengunakan segala sumber daya keuangan secara efesien dan se-efektif mungkin. Hal ini perlu direncanakan secara serius, agar organisasi tidak melakukan pemborosan, keuangan, selain itu sekaligus juga melihat sumber-sumber daya keuangan yang bisa diperoleh dari luar organisasi.

Langkah-langkah dalam membuat perencanaan :
1.      Analisis situasi & identifikasi masalah
Melakukan analisa dan identifikasi terhadap situasi organisasi dengan memperhati-kan tujuan organisasi. dalam melakukan analisa situasi dapat menggunakan teknik analisis SWOT
2.      Menentukan skala prioritas
Setelah dianalisa dan mengidentifikasi masalah, maka perlu dilakukan penentuan skala prioritas terhadap pelaksanaan kegiatan. Hal ini agar kebutuhan organisasi yang mendesak didahulukan untuk menjamin keberlangsungan organisasi
 

1 SWOT adalah singkatan dari Strenghths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Ini adalah teknik untuk menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi secara sistematis posisi organisasi; caranya berhubungan dengan lingkungan eksternal dan masalah serta peluang yang dihadapi. Tujuan analisis SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis.
3.      Menentukan tujuan program
Agar pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi akan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi, maka dibutuhkan penentuan tujuan program, sehingga nantinya pelaksanaan program dapat diukur capaiannya.
4.      Menyusun rencana kerja operasional (termasuk didalamnya menyusun anggaran)
Ada 4 (empat) tingkat kemampuan dasar dalam kegiatan perencanaan:
  • Insight: kemampuan untuk menghimpun fakta dengan jalan mengadakan penyelidikan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang direncanakan.
  • Forsight: kemampuan untuk memproyeksikan atau menggambarkan jalan atau cara-cara yang akan ditempuh, memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan.
  • Studi eksploratif: kemampuan untuk melihat segala sesuau secara keseluruhan, sehingga diperoleh gambaran secara integral dari kondisi yang ada.
  • Doorsight: kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan pandangan, sehingga memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan.
Planning jangka panjang memiliki 2 karakteristik utama, yaitu:
  • Tujuan dan sasaran: merupakan dasar bagi strategi perusahaan
  • Peramalan (forecasting) jangka panjang: langkah awal sebelum membuat perencanaan
B. ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)
Merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau organisasi untuk bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama, baik untuk tujuan pribadi atau tujuan kelompok dan organisasi. Dalam pengorganisasian dikenal istilah KISS2 dalam rangka menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi
¨bÎ) ©!$# =Ïtä šúïÏ%©!$# šcqè=ÏG»s)ムÎû ¾Ï&Î#Î6y $yÿ|¹ Oßg¯Rr(x. Ö`»uŠ÷Yç/ ÒÉqß¹ö¨B ÇÍÈ  
"Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh ". [Q.S Shaff ayat 4].

 

2. KISS  (koordinasi, integrasi, simplifikasi, dan sinkronisasi)
Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian.Dalam perusahaan biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi.Yang kemudian di pecah menjadi berbagai jabatan. pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas,tanggung jawab, dan wewenang nya. Biasa nya juga semakin besar penghasilan nya, dan pembagian tugas tersebut, maka pekerjaan menjadi ringan.

Berat sama dipikul,ringan sama di jinjing.Disinilah salah satu prinsip dari Manajemen.Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.

Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM yang dimiliki. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi, serta mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan program dan tujuan organisasi. Menurut George R. Terry, tugas pengorganisasian adalah mengharmonisasikan kelompok orang yang berbeda, mempertemukan macam-macam kepentingan dan  memanfaatkan seluruh kemampuan kesuatu arah tertentu.

Dalam pengorganisasian kegiatan yang dilakukan yakni staffing (penempatan staf) dan pemaduan segala sumber daya organisasi. Staffing sangat penting dalam pengorganisasian. Dengan penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat dalam organisasi, maka kelangsungan aktivitas organisasi tersebut akan terjamin. Fungsi pemimpin disini adalah mampu menempatkan the right man in the right place. Pemimpin harus mampu melihat potensi-potensi SDM yang berkualitas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas roda organisasi. Setelah menempatkan orang yang tepat untuk tugas tertentu, maka perlu juga mengkoordinasikan dan memadukan seluruh potensi SDM tersebut agar bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan organisasi.

Langkah-langkah Pengorganisasian :
  • Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. (Menjelaskan keseluruh staff tentang tujuan organisasi yang harus dicapai)
  • Mendistribusi pekerjaan ke staff secara jelas. (Mendudukan orang-orang yang berkompetensi pada posisi tepat. Dan jangan sampai ada posisi strategis yang kosong, karena akan berpengaruh pada keseluruan pencapaian organisasi)
  • Menentukan prosedural staf. (Menentukan cara kerja dan evaluasi para staff, serta punishment dan reward yang diterima. Selain itu juga menjelaskan tentang garis koordinasi dan sinergitas dalam organisasi, sehingga seluruh posisi dipadukan untuk menuju tujuan organisasi)
  • Mendelegasikan wewenang. (Berani untuk mendelegasikan wewenang sesuai dengan tugas dan fungsi tiap-tiap staff)



C. ACTUATING (PENGGERAKAN)

Merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh komponen yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan.

È@è%ur (#qè=yJôã$# uŽz|¡sù ª!$# ö/ä3n=uHxå ¼ã&è!qßuur tbqãZÏB÷sßJø9$#ur ( šcrŠuŽäIyur 4n<Î) ÉOÎ=»tã É=øtóø9$# Íoy»pk¤9$#ur /ä3ã¥Îm7t^ãsù $yJÎ/ ÷LäêZä. tbqè=yJ÷ès? ÇÊÉÎÈ  
"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu,maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu,dan kamu akan di kembalikan kepada [Allah] yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,lalu di beritakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan ". [Q.S At-Taubah ayat 105].

Manusia yang ada harus di optimal kan untuk mencapai Visi,Misi dan Program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun.Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu di lakukan penyesuaian.Setiap SDM 3 harus bekerja sesuai dengan tugas,fungsi dan peran,keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai Visia,Misi dan program kerja organisasi yang telah di tetapkan.
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja organisasi yang bertanggung jawab. Untuk itu maka semua SDM yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Setiap pelaku organisasi harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan. Inti dari Actuating adalah menggerakkan semua anggota kelompok untuk bekerja agar mencapai tujuan organisasi.
Dalam mengimplementasikan aktivitas organisasi, pelaku organisasi harus :
  1. Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,
  2. Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri,
  3. Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau mendesak,
  4. Tugas yang diberikan cukup relevan,
  5. Hubungan harmonis antar rekan kerja.

Actuating (penggerakan) meliputi kepemimpinan dan koordinasi. Kepemimpinan yakni gaya memimpin dari sang pemimpin dalam mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya organisasi agar mengarah pada pencapaian tujuan program dan organisasi.
 

3. SDM = Sumber Daya manusia
Sedangkan koordinasi yakni suatu aktivitas membawa orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerjasama yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan. Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan.

Pekerjaan memimpin meliputi lima kegiatan yaitu :
  •  Mengambil keputusan
  • Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara pemimpin dan bawahan.
  • Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
  • Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya secara tepat
  • Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.


Dalam memimpin ada kegiatan direction (perintah) dan motivasi. Perintah adalah petunjuk atau penjelasan kerja, serta pertimbangan dan bimbingan, terdapat para pelaku organisasi yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional, agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. Dalam pelaksanaannya direction (perintah) seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling. Jika perintah yang disampaikan pemimpin sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staff, maka staff pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatan organisasi. Sedangkan motivasi dapat dilakukan dengan cara mejadikan staff sebagai rekan kerja, serta memberikan reward (penghargaan) apabila staff bekerja secara baik.

Tujuan Actuating (Penggerakan) adalah :
  • Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
  • Mengembangkan kemampuan & keterampilan staf
  • Menumbuhkan rasa memiliki & menyukai pekerjaan
  • Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi & prestasi kerja staf
  • Membuat organisasi berkembang secara dinamis.
D. CONTROLING (PENGENDALIAN/PENGAWASAN)
Merupakan pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut memberikan  hasil yang efektif dan efisien serta bernilai guna dan berhasil guna

ôs)s9ur $uZø)n=yz z`»|¡SM}$# ÞOn=÷ètRur $tB â¨Èqóuqè? ¾ÏmÎ/ ¼çmÝ¡øÿtR ( ß`øtwUur Ü>tø%r& Ïmøs9Î) ô`ÏB È@ö7ym σÍuqø9$# ÇÊÏÈ   øŒÎ) ¤+n=tGtƒ Èb$uÉe)n=tGßJø9$# Ç`tã ÈûüÏJuø9$# Ç`tãur ÉA$uKÏe±9$# ÓÏès% ÇÊÐÈ   $¨B àáÏÿù=tƒ `ÏB @Aöqs% žwÎ) Ïm÷ƒys9 ë=Ï%u ÓŠÏGtã ÇÊÑÈ  
16. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
17. (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
18. tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.  [Q.S Qaaf ayat 16-18].

Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan Visi,Misi,Aturan dan Program kerja maka di butuhkan Pengontrolan.Baik dalam bentuk Supervisi4, Pengawasa, Inspeksi5 hingga Audit6.Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda,tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.Baik dalam tahap perencanaan,pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera di lakukan koreksi,Antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi,kondisi dan perkembangan zaman.

Controlling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program dan aktivitas organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi. Dengan demikian apa yang dilakukan staff dapat diarahkan kejalan yang tepat dengan maksud pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Inti dari controlling adalah proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana.
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan organisasi dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan, baik dalam bentuk pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian.
 

4. Supervisi,= ■ Arti morfologis Supervision (inggris) : Super : atas, vision : visi Jadi supervise
                                                  artinya : lihat dari atas
                          ■ Arti semantic Supervisi adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke  
                                                 arah perbaikan situasi pada umumnya dan peningkatan mutu khususnya.
5. Inspeksi = inspectie (belanda) yang artinya memeriksa
             Orang yang menginsipeksi disebut inspektur
             Inspektur dalam hal ini mengadakan :
→ Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya
→ Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telahditetapkan/digariskan
→ Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak
→ Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis
→ Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik
6. Audit = pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.
Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan antisipasi, koreksi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan lingkungan sekitar organisasi.
Proses pengawasan sebagai bagian dari pengendalian akan mencatat perkembangan organisasi kearah tujuan yang diharapkan dan memungkinkan pemimpin mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan korektif sebelum terlambat. Melalui pengawasan yang efektif, terhadap aktivitas organisasi, maka upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

Manfaat pengawasan :
  • Dapat mengetahui sejauh mana program telah dilaksanakan
  • Dapat mengetahui adanya penyimpangan
  • Dapat mengetahui apakah waktu & sumber daya mencukup
  • Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
  • Dapat mengetahu staff yang perlu diberikan penghargaan/promosi
Proses controlling meliputi :
  1. Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian,
  2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai dengan melaksanakan evaluasi terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang dimiliki,
  3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar.
Kembali membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan dengan tujuan awal (rencana) kegiatan tersebut dilaksanakan, dan mengukur capaian keberhasilannya,
  1. Melakukan tindakan perbaikan.
Jika ada kesalahan atau penyimpangan, segera melakukan perbaikan,
  1. Meninjau dan menganalisis ulang rencana.
Kembali membuat rencana baru jika terjadi penyimpangan. Namun jika hasilnya sesuai dengan tujuan program, maka perlu dibuatkan rencana lanjutan untuk melanjutkan program yang berhasil tersebut, sehingga tujuan organisasi semakin dekat untuk dicapai.

Pengawasan dibedakan menurut sifat dan waktunya :
  1. Preventive control
Pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan. Pemimpin mengawasi perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan hingga persiapan yang dilakukan, termasuk rekruitmen anggota
  1. Repressive control
Pengawasan yang dilakukan setelah kegiatan berlangsung, dengan mengawasi hasil yang dari pelaksanaan kegiatan, serta evaluasi dan laporan yang didapatkan (melakukan pengukuran capaian hasil)




  1. Pengawasan saat proses dilakukan
Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan proses, sehingga langsung mengikuti proses dan mengadakan korkesi jika ada penyimpangan
  1. Pengawasan berkala
Pengawasan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu berdasarkan kesepakatan (bisa 1 bulan sekali, 2 atau 3 bulan)
  1. Pengawasan mendadak (sidak)
Pengawasan yang dilaksanakan mendadak untuk melihat kinerja staff sehari-hari dan menghindari terjadinya penyimpangan
  1. Pengawasan Melekat (waskat)
Pengawasan yang dilakukan secara dekat terhadap staff, hal ini sering dilakukan untuk tujuan-tujuan yang spesifik dan bersifat khusus, sehingga menghindarkan sekecil-kecilnya terjadi penyimpangan atau kesalahan

Kegiatan-kegiatan yang juga termasuk dalam kegiatan controlling termasuk  adalah evaluasi dan pelaporan. Evaluasi merupakan suatu penilaian terhadap hasil pelaksanaan kegiatan atau program. Dalam melakukan evaluasi haruslah menyeluruh, mencakup capaian tujuan kegiatan, kinerja staff, pengetahuan staff, efektifitas dan efesiensi penganggaran dan proses kegiatan. Sedangkan pelaporan merupakan penyampaian perkembangan hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pemimpin yang lebih tinggi.
Controlling akan mengarahkan seluruh potensi organisasi yang terlibat agar tidak melakukan penyimpangan dalam pencapaian tujuan. Untuk itu controlling haruslah dilakukan secara bertanggung jawab dan dengan standar organisasi, sehingga pelaku-pelaku organisasi tetap bekerja secara maksimal dan fokus pada pencapaian tujuan organisasi.




















BAB III
PENUTUP

            Fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian (pengawasan) merupakan kekuatan para pemimpin dalam melaksanakan fungsi manajerial organisasi. Jika seorang pemimpin mampu secara baik merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi serta segala sumber daya yang ada didalamnya, maka tujuan dari organisasi akan dengan mudah tercapai. Dan pemimpin tersebut akan menjadi pemimpin yang seutuhnya karena bukan saja hanya mampu menciptakan misi/ visi organisasi, namun juga berhasil menjalankan aktivitas manajerial dalam kehidupan berorganisasi. Untuk itu jadilah pemimpin yang memiliki karakter kepemimpinan dan kemampuan melaksanakan fungsi manajerial, sehingga tujuan organisasi bisa didaratkan dalam pelaksanaan aktivitas, dan tidak hanya berada diatas kertas program.  






















DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’anulkarim ;  tentang manajemen dalam pandangan islam
Stoner, JAF, Freeman, RE & Gilbert Jr, DR 1996, management 6th edn, Prentice Hall, Inc, New Jersey.
Koontz, H & Weihrich, H 1990, Esseintials of Management, McGraw-Hill Publishing Company, singapore.
Dubrin, Andrew J, 2008. Essentials of Management. Canada: Cengage Learning
Kathryn dan David C. Martin, 1998. Management. State of America: The McGraw-Hill Companies
George, R. Terry, 1979, Principles of Management.
Stoner, JAF, Freeman, RE & Gilbert Jr, DR 1996, management 6th edn, Prentice Hall, Inc, New Jersey.
Massie, JL,  1979, essentials of management 3rd edn, Prentice Hall, Inc, Kentucky.