Jumat, 09 Agustus 2013

~::*10 NASEHAT RASULULLAH KEPADA PUTRINYA (Fatimah az-zahra. r.a)*::~


~::*10 NASEHAT RASULULLAH KEPADA PUTRINYA (Fatimah az-zahra. r.a)*::~

                              ♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

                                              بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

"Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan perkara yang pertama kali di tanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat 5 waktu dan ketaatanya terhadap suami" (HR.Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)

Ada 10 wasiat Rasulullah SAW kepada putrinya Fatimah binti Rasulullah. 10 wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah...

Wasiat tersebut adalah:

1).Ya, Fatimah kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.

2). Ya, Fatimah kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya,niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka 7 tabir pemisah.

3).Ya, Fatimah. Tiadalah seorang wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaianya, melainkan Allah menetapkan pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahanya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5). Ya, Fatimah, yang lebih utama dari keutamaan diatas adalah keridhoan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu,maka akt tidak akan mendo'akanmu. Ketahuilah, Wahai Fatimah. Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6). Ya, Fatimah. Apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan.
Ketika wanita merasakan sakit akan melahirkan,
Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah.
Setelah seorang wanita melahirkan kandunganya,
maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia di lahirkan dari kandungan ibunya.
Apabila seorang wanita meninggal dunia ketika melahirkan,
maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun dan akan di anggap sebagai mati syahid.
Di dalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman syurga.
Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala 1000 orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu Malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang dan ikhlas,melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala 100 kali beribadah haji dan umrah.

8). Ya Fatimah, Tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih sayang(rahmat).

9). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para Malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya,
dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10). Ya, Fatimah. Tiadalah seorang wanita yang membantu meminyaki kepala suaminya dan menyisir rambutnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman dari air syurga yang di kemas indah yang di datangkan dari sungai-sungai Syurga.
Dan Allah mempermudah sakaratul maut baginya, bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shiratal-mustaqin dengan selamat.

ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ

SubhanAllah begitu indah menjadi wanita sholehah, dengan kelembutan dan kasih sayangnya yang dapat merubah dunia.

Saudariku jadilah dirimu wanita yang sholehah dan taat pada suami.

Jika suamimu ridha padamu maka Allah SWT pun akan ridho padamu...

Wallohu'alam...

Semoga bermanfaat, Mohon maaf bila ada kekurangan dalam penyampaian,

sekedar berbagi sebagai renungan bersama khususnya sahabat muslimah.


ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ

Dipersilahkan bagi yang ingin share or copas, semuanya milik bersama

Bagi sahabat2 Muslimah Sholehah

✿ Prinsip ABC ✿

✩ A mbil yang baik

✩ B uang yang buruk

✩ C iptakan yang baru

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~******************~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Minggu, 07 Juli 2013

SONGSONG RAMADLAN 1434 H


SONGSONG RAMADLAN 1434 H
Oleh : Zulkarnain, Hb

”(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak   dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu (Qs. Al-Baqorah 2/185)”

A.    Kapan 1 Ramadlan 1434 H ?
Berdasarkan al-Qur’an Surat 10/5, 17/12, 36/38-40, 55/5 dan hadist Nabi Shallallahu ’Alaihi Wasallam; Riwayat Bukhori: 1773, Nasai: 2089, dan Muslim:1819 yang memotivasi menggunakan metode Hisab dalam penentuan awal bulan qomariah dengan kreteria hisab hakiki, Ijtima’ Qoblal Ghurub dan Wujudul Hilal. Awal Ramadhan 1434 H dapat disampaikan sebagai berikut:
1.     Ijtimak menjelang Ramadhan 1434 H terjadi pada Hari Senin Pon, 7 Juni 2013 M, Pukul 14:15':55" WIB.
2.     Tinggi Hilal pada saat terbenam Matahari: (    = -07  48”, dan ,   110  21’ BT )    +0  44' 59 (hilal sudah wujud).
3.     Pada saat Matahari terbenam tanggal 8 Juli 2013 M (hari Senin), di sebagian wilayah barat Indonesia hilal sudah wujud dan di sebagian wilayah timur Indonesia belum wujud. Dengan demikian, garis batas wujudul hilal melewati wilayah Indonesia dan membagi wilayah Indonesia menjadi dua bagian.
4.     Berdasarkan hasil hisab tersebut maka 1 Ramadhan 1434 H, jatuh pada Hari Selasa Wage, 9 Juli 2013 M.

        Dan bagi yang menggunakan metode rukyatul hilal dengan berdasar pada hadist Riwayat Bukhori: 1776, 1809, Ahmad: 1881, dan Tirmidzi:620 dengan keteria imkanurrukyat 2 derajat  maka bisa dipastikan 1 Ramadlan 1434 H, akan Jatuh pada Hari Rabu Kliwon, 10 Juli 2013 H (dengan menggenapkan umur bulan Sya’ban menjadi 30 Hari), karena ketinggian hilal masih belum 2 derajat yakni +0 44' 59"
Namun jika menggunakan metode rukyatul hilal tanpa imkanurrukyat, tentunya menunnggu hasil pengamatan kemunculan hilal secara langsung pada Hari Senin malam (Ba’da maghrib). Jika pengamatan mampu melihat kemunculan hilal maka 1 Ramadhan 1434 H, jatuh pada Hari Selasa Wage, 9 Juli 2013 M. Dan jika sebaliknya maka dengan cara menggenapkan umur bulan Sya’ban menjadi 30 Hari dan secara teori ilmiyah tidak akan mungkin dapat terlihat. Maka 1 Ramadlan 1434 H, akan Jatuh pada Hari Rabu Kliwon, 10 Juli 2013 H.
Ingat saudaraku! Mengawali puasa di tanggal 1 ramadlan adalah wilayah prinsip beragama bukan wilayah politik beragama, yang pertanggungjawabannya langsung hanya kepada Allah ‘Azza wajalla. Dan jika diantara kita terjadi perbedaan prinsip dalam mengawali ramadlan dan ini suatu kemestian, maka keluasan dan keluesan dalam Islam serta jiwa toleransi yang tinggilah yang harus kita junjung sebagai bentuk kewajiban azazi dan kedewasaan kita dalam beragama dalam konteks negara demokrasi.


B.   Tata Cara Dan Persiapan Menyambut Ramadlan

Saudaraku! Bulan Ramadhan adalah bulan yang agung, bulan diturunkannya al-Qur’an sebagai petunjuk manusia yang masih hidup dan pembeda antara yang haq dan bathil, bulan diwajibkannya berpuasa bagi orang-orang yang beriman. Demikian agungannya, umat Islam wajib mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya guna menyongsong dan memasuki Ramadhan sejak dini. Untuk itu bulan Sya’ban dapat kita jadikan sebagai wahana penting dalam mempersiapkan Ramadhan yang lebih bermakna bagi diri, keluarga dan masyarakat.
Generasi emas umat ini, generasi salafush shalih, mereka selalu mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sebagian ulama salaf mengatakan,
كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ
”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan. (Lathaaiful Ma’arif hal. 232)
Abu Bakr al Warraq al Balkhi rahimahullah mengatakan,
شَهْرُ رَجَبٍ شَهْرُ لِلزَّرْعِ وَ شَعْبَانَ شَهْرُ السَّقْيِ لِلزَّرْعِ وَ رَمَضَانَ شَهْرُ حَصَادِ الزَّرْعِ
“Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban adalah bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen.” (Lathaaiful Ma’arif hal. 130).
Saudaraku! Setidaknya dalam mempersiapkan dan menyambut ramdhan tahun ini, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan;
1.     Selama bulan Sya’ban yang masih tersisa ini (1) berbekalah ilmu, yaitu mengkaji ulang tentang shiyam dan ibadah-ibadah seputar Ramadlan, karena hanya dengan kajian keilmuan inilah kita bisa berpuasa sesuai sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan pada gilirannya titel taqwalah yang akan kita raih. (2) persiapkan jiwa dengan sebaik mungkin, yaitu melatih jiwa dengan cara memperbanyak ibadah dibulan sya’ban, seperti; Qiyam Al-lail, tilawah Al-Quran, dan puasa sunnah agar pada waktu puasa di bulan Romadlan dengan mudah dapat melakukan sunnah-sunnah ramadhan dan dapat meninggalkan segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa dan mengurangi nilai pahala disisi-Nya. Dan yang tidak kalah pentingnya (3) Persiapan fisik material, yaitu; mempersiapkan sarana prasarana penunjang kegiatan Ramadlan, seperti memperbaiki tempat ibadah, membuat jadwal kegiatan, Silabus kajian, panduan taushiyah ramadhan menyediakan Al-Qur’an, mempersiapkan harta untuk bershadaqoh, infaq, dan penyediaan berbuka (Ta’jil)
2.     Bersihkan diri dari segala penyakit hati, seperti; iri, dengki, hasad, hasut, sombong, mencela, dendam, berbohong, ghibah, mencai-cari kesalahan orang lain dan pengecut baik sebelum, akan dan sedang menjalankan ibadah puasa.
3.     Tingkatkan gerakan Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar, saling nasehat menasehati di jalan Alloh agar suasana ramadhan lebih menyejukkan hati.
4.     Jagalah niat dan kemantaban ibadah puasa dengan petunjuk al-Qur’an dan al-Sunnah al-maqbullah seperti: (1) berusaha makan dan mengakhirkan waktu sahur )Buchori :1923,1963 dan   Muslim :1095,1097), (2) menyegerakan berbuka dan usahakan dengan kurma (Buchori :1957, Muslim :1098), (3) dan berucaplah;
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Rasulullah Shallallahu ‘Alahi Wasallam apabila berbuka beliau mengucapkan: “Telah hilang dahaga, telah basah otot-otot dan tetaplah pahala, insya Allah “ (Abu Dawud: 2357, Ahmad :13310)

5.     Jadikan ramadhan 1434 H ini sebagai metamorfosis kehidupan dan proses tranformasi diri dari keadaan yang serba negatif kepada keadaan yang serba positif, maka tingkatkan perhatianmu pada al-Qur’an dengan mentadarusinya (Nasa’I :2095, Ahmad : 35201), laksanakan Qiyam Al-Ramadlan dengan ikhlash, tumakninah dan khusuk (Bukhori:1870, Muslim: 1266, Turmudzi: 619), Dan tingkatkan ibadahmu sesudah tanggal 20 Ramadlan dengan banyak beri’tikaf (Buchori: 2025, Muslim: 1171)
6.     Tinggalkan beberapa kebiasaan dalam menyambut datangnya bulan Ramadlan yang tidak ada tuntunannya dari Rasulullah Shallallahu ‘Alahi Wasallam, Seperti:
(1) Mandi dan berkunjung di tempet-tempat yang dianggap kramat,
(2) Ziarah kubur disertai dengan membakar kemenyan, membawa sesajen untuk arwah atau mengirim aneka ragam bunga, kelapa muda, air yang dicampur dengan bunga, dll, Ziarah kubur  adalah sunnah, supaya kita sering-sering mengingat kematian. Tetapi jangan melakukan hal-hal yang menjurus kepada syirik dan bid’ah,
(3) Mengadakan selamatan pada malam 1 Ramadlan yang disebut dengan acara punggahan baik secara kelompok atau bergilir dari rumah ke rumah, juga tidak ada tuntunannnya kalau yang dimaksud adalah shodaqoh, maka yang tepat adalah untuk memberi buka orang yang berpusa Ramadhan, bukan malam tanggal 1 Ramadlan, sesuai dengan sabda Rasulullah :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
      Siapa yang memberi makan berbuka orang yang berpuasa, ia mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun “ (HR.Tirmidzi: 735)
7.     Sambutlah kedatangan bulan Ramadlan penuh dengan kegembiraan dengan ucapan:

مَرْحَبًا يَارَمَضَانَ

                         “Selamat datang wahai bulan Ramadlan”

8.     Terakhir, jadikan Ramadlan tahun ini sebagai wasilah perbaikan keIslam diri, keluarga dan masyarakat kita. Dengan ini insya Allah peradaban utama yang dicita-citakan insan beriman akan segera terwujud.
Demikian sajian singkat ini kami sampaikan, semoga menjadi sarana pencerdasan dan pencerahan. Hanya kepada Allahlah kami mohon maghfirah-Nya dan semoga bermanfaat. Amin


Allahu A’lam Bish-Showab




والله أعلم بالصواب

PANDUAN QIYAM RAMADHAN


 

 

PANDUAN  QIYAM  RAMADHAN

By: Zulkarnain, Hb

          Dimalam-malam Ramadhan kaum mukmin disyari'atkan melaksanakan Qiyam Ramadhan (shalat tarawih). Barang siapa yang menghidupkan amalan sunnah ini dengan ikhlas dan dilandasi dengan iman yang kokoh dan tangguh dalam mengharap ridlo Allah berarti balasannya  ampunan dari-Nya.

 عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ
“Hendaknya kalian biasakan Qiyam  al-Lail, karena shalat malam adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian (HR. Tirmidzi: 3472).
 مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa berjaga (melakukan ibadah) pada     malam ramadlan (Sholat) karena iman dan mengharap (ridha Allah), ia akan diampuni dosa yang telah lalu.” (HR. Bukhori: 1870, Muslim: 1266)

Panduan pelaksanaan
Secara ringkas pelaksanaan Qiyam Ramadhan sesuai dengan sunnah maqbullah adalah:
1.      Dirikan qiyam ramadhan (shalat tarawih) dengan  niat ikhlas dan landasilah dengan iman yang kokoh,  lakukan dengan khusu' dan tuma'ninah
2.      Tinggalkan amaliyah yang tidak ada contoh dari Nabi dan generasi salaf seperti "Ash-sholaatu jaami'ah, Usholli Sunnata al-taraawiihi...dst., dan gantilah dengan sawwu Shufuufakum Fa inna Taswiyatash shufuf  Min Tamaamish sholah atau sawwu Shufuufakum Watarosh shu Wasuddul kholal (kalian kaena sesungguhnya meluruskan shof termasuk penyempurna sholat, atau luruskan, rapatkan shof-shof kalian dan penuhi shof yang masih longgar) ( Bukhori:723, Muslim: 433 dan Abu Dawud: 620)
”Sebab para Ulama setelah mencari dalil di dalam Hadis maupun al-Qur’an tidak ada satupun dalil yang menerangkan tentang Bacaan Usholli ” seperti Usholli yang biasa kita Lafadzkan  dalam shalat 5 waktu , Ushalli shalat tarawih maupun shalat2 yang lain.
Mengapa demikian ??
Karna dalil Ushalli yang selama ini kita gunakan adalah dalil yang dibuat oleh para Ulama Muta’ahirin untuk mengajarkan dan menjelaskan kepada anak-anak bagaimana cara berniat agar anak tersebut tidak bingung dan dapat mengetahui seperti apa cara mengucapkan Niat di dalam hati, namun dengan berjalanya waktu malah dalil tersebut di implementasikan tatkala hendak melaksanakan Shalat dan bahkan menjiharkan bacaan Usholli tersebut. Padahal Niat itu dilakukan di dalam hati dan tidak dijiharkan .
3.      Setelah melaksanakan shalat sunnah rawatib ba'da isya', Lakukan Shalat iftitah 2 rekaat yang ringan (Muslim: 1286)., Adapun tata cara pelaksanaan Sholat Iftitah bisa dengan munfarid bisa juga dengan berjamaah, bisa dengan suara sir bisa juga dengan suara jahr. (Tirmidzi: 2848, Ahmad: 24005, Nasai: 1644). Sesudah takbirotul Ihrom bacalah ´Subhaana Dzilmulki Walmalakuut Waljabaruut Walkibriyaa I wal 'Adzomah
سُبْحَانَ ذِى اْلمُلْكِ وَالْمَلَكُوْتِ وَالْجَبَرُوْتِ وَالْكِبْرِيَاءِ  وَالْعَظَمَةِ
"Maha suci Allah, Dzat yang Maha memiliki kerajaan, kecukupan, kebesaran dan keagungan” Setelah itu bacalah surat al-Fatihah saja tanpa membaca ayat atau surat,  begitupun juga pada rekaat kedua. (Tabrani: 6/26)


4.      Pilihlah salah satu dari dua tata cara Qiyam al-Ramadhan (sholat Tarawih) yang populer dan mudah diamalkan;
Pertama: Sholat 11 rekaat, 4 – 4  (Qiyam al-ramadhan) dan  3 rekaat (sholat witir), atau Sholat  13 rekaat, 2 (sholat iftitah),  4– 4 (Qiyam al-Ramadhan) dan  3 rekaat (sholat witir),
Kedua: Sholat  13 rekaat, 2 (sholat iftitah), 2-2-2-2 (Qiyam al-Ramadhan) dan  3 rekaat (sholat witir), (Bukhori: 3304, Muslim: 1219 & Muslim: 1286)
5.      Pada waktu sholat witir sesudah Surah al-Fatihah pada rekaat pertama bacalah Surat Al-A’la, pada rekaat kedua surah Al-Kafirun dan rekaat ketiga Surah al-Ihlas.(Nasai: 1681, Ahmad: 4674)
6.      Setelah salam dalam sholat witir, bacalah dengan sendiri-sendiri bacaan Subhaanal Malikul Qudduus”
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
sebanyak tiga kali (pada bacaan yang ketiga dengan suara yang nyaring), kemudian diteruskan membaca:
رَبُّ اْلمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ
  Robbul Malaaa ikati Warruuh” (Nasai: 1683, ahmad: 4674, Baihaqi: 4640, Tabrani: 8115)
7.      Pada 10 terakhir ramadhan tetaplah bersemangat, berilah motivasi keluarga dan masyarakat. Karena 10 hari terakhir adalah penutup bulan ramadhan, sementara setiap amalan itu tergantung dengan penutupnya. Sebagaimana dalam hadits Sahl bin Sa’ad radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
وَإِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
“Dan sungguh amalan itu ditentukan dengan penutupannya.” (Bukhari: 6117)
·      Dan pada 10 hari terakhir perbanyaklah berdoa "Allahumma Innaka 'Afuwwun Tuhibbul 'Afwa Fa'fu 'Annii

أَللَّهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Pemberi Maaf, Engkau suka pemberian maaf, maka maafkanlah aku”. (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Demikian sajian singkat ini kami sampaikan, semoga menjadi sarana pencerdasan dan pencerahan. Hanya kepada Allahlah kami mohon maghfirah-Nya dan semoga bermanfaat. Amin


  Allahu A’lam Bish-Showab




والله أعلم بالصواب