Manajemen Pendidikan
Islam
Makalah ini Berjudul “POAC
: Planning, Organizing, Actuating, Controlling ”
Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Islam
Dosen
Pembimbing : Imam Wahyudi, M.Pd.I
DISUSUN OLEH
ZULKARNAIN
|
:
|
041125002
|
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG
T.A.
2012/2013
KATA PENGANTAR
ÉOó¡Î0
«!$#
Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$#
Assalamu’alaikum wr, wb
Alhamdulillah segala puji milik Allah SWT yang telah
memberikan nikmatnya pada kita semua ,untuk terus menggali ilmu-ilmu Allah yang
sangat banyak bertabur di Alam semesta
ini .
Shalawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Rasulullah SAW , semoga kecintaan kita bertambah kepadanya dan
kelak di akhirat mendapat syafaat darinya atas izin Allah SWT, aamiin….
Atas dasar
pemikiran dan pengetahuan saya yang sangat terbatas ini saya mencoba menulis
sebuah makalah yang berjudul “POAC
: Planning, Organizing, Actuating, Controlling ”
untuk memenuhi tugas mata kuliah Menejemen
Pendidikan Islam yang dibimbing oleh Bapak Imam Wahyudi, M.Pd.I semoga
makalah ini dapat memberi manfaat kepada saya dan para pembaca yang budiman
untuk menambah wawasan serta bahan rujukan bagi para mahasiswa dan masyarakat
umum. Namun apabila ada kesalahan dan kekeliruan saya dalam menulis makalah ini
saya mohon ma’af karna saya masih menempuh pendidikan dan saya siap menerima
saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepanya.
Tiada kesempurnaan didunia ini melainkan hanya milik Allah SWT.
Wasalamu’alaikum Wr, Wb
Bandar Lampung, 18 Desember 2012
Penulis,
Zulkarnain,Hb
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar ………………………………………………………….………..……...2
Daftar
isi ……………………………………………………………………………..…… 3
Bab
1 Pendahuluan
………………………………………..……………………..…. 4
a.
Latar Belakang …………………………………………………………………4
b.
Rumusan Masalah …………………………………………………………… 5
Bab 2
Pengertian
Manajemen …………………………………………...……...…. 6
a. Planning
(Perencanaan) ……………………………………………………. 7
b.
Organizing (Pengorganisasian) ………………………………………………….. 9
c.
Actuating (Penggerakan) …………………………………………………………. 11
d.
Controling (Pengendalian/Pengawasan) ……………………………………… 12
BAB 3 Penutup …………..…………………………………………………..……… 16
Daftar Pustaka
…………………………………………………………..……………... 17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai
pemimpin selain harus memiliki karakter kepemimpinan, juga harus menguasai
fungsi-fungsi manajerial. Fungsi manajerial inilah yang akan membantu pemimpin
untuk menjalankan organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi. Perlu diingat
bahwa jika seorang pemimpin tidak memiliki kemampuan manajerial, maka ia hanya
akan mampu merumuskan dan menentukan visi/misi organisasi kedepan, namun tidak
mampu untuk menjalankan seluruh aktivitas organisasi menuju pencapaian
visi/misi organisasi tersebut. Untuk itu sebagai pemimpin mengenal
fungsi-fungsi manajerial adalah sangat penting, karena manajemen merupakan seni
dalam pengelolahan organisasi guna pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen
adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk mencapai suatu tujuan
dengan melibatkan orang lain. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber – sumber lainya secara efektif dan efesien untuk mencapai
tujuan tertentu. Ada banyak fungsi manajemen yang diungkapkan oleh para ahli
manajemen, seperti : Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),
Commanding (Pemberian Komando), Coordinating (Pengkoordinasian), Controlling
(Pengawasan) oleh Henry Fayol; Planning (Perencanaan), Organizing
(Pengorganisasian), Staffing (Penyusunan Pegawai), Directing (Pembinaan Kerja),
Coordinating (Pengkoordinasian), Reporting (Pelaporan), Budgeting (Anggaran)
oleh Luther Gullick; Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),
Staffing (Penyusunan Pegawai),Directing (Pembinaan Kerja), Controlling (Pengawasan)
oleh Harold Koontz dan Cyril O’Donnel; dan beberapa ahli manajemen lagi.
Namun dalam materi ini akan memuat fungsi manajemen yang lebih sederhana
dan bersifat menyeluruh oleh George R. Terry, yakni POAC (Planning, Organizing,
Actuating & Controlling).
Mengapa POAC ? Karena POAC merupakan fungsi manajemen yang bersifat umum
dan meliputi keseluruan proses manajerial. Banyak para ahli menambah banyak
pengertian dari fungsi manajemen, namun diantara banyak tambahan tersebut,
didalamnya sudah termasuk keempat fungsi yang diperkenalkan oleh George R
Terry, yakni Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerak dan Pengawasan.
Keempat fungsi
manajemen tersebut dalam manajemen modern tidak berjalan linear, namun spiral.
Hal ini memungkinkan organisasi akan bergerak terus menerus dan tidak berhenti
pada satu tahap. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa siklus manajemen yang
dilakukan oleh suatu organisasi adalah merencanakan, mengorganisasi staf dan
sumber daya yang ada, melaksanakan program kerja, dan mengendalikan
(pengawasan) jalannya pekerjaan. Di dalam tahapan pengendalian dilakukan
evaluasi untuk memperoleh umpan balik (feed back) untuk dasar
perencanaan selanjutnya, atau untuk perencanaan kembali (replanning). Demikian
seterusnya sehingga kegiatan fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan suatu
siklus spiral.
(Bentuk jalan proses fungsi
manajerial)
B. Rumusan Masalah
Dari latarbelakang permasalahan
diatas dapat kita ketahui bahwa penting bagi kita untuk mengetahui tentang
Fungsi “POAC
: Planning, Organizing, Actuating, Controlling ”
Dalam
menejemen untuk melahirkan pemimpin
yang ahli dalam mengelola dan memanajemen sebuah instansi atau perusahaan yang
baik dan supaya tercipta tujuan menejemen disetiap masing-masing organisasi,
instansi ataupun perusahaan.
Oleh karena itu dalam makalah ini kita akan membahas tentang
Fungsi Planning, Organizing, Actuating,
Controlling dalam menejemen
BAB II PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen berasal dari kata “manage” yang artinya mengatur, mengurus atau mengelola.
Manajemen
dapat diartikan sebagai:
- Manajemen sebagai suatu proses
- Manajemen sebagai kolektivitas
orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
- Menajemen sebagai suatu seni
(art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (science)
Menurut
George Robert Terry:
“manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan
(actuating), dan pengendalian (controlling).
Tujuan
manajemen:
- Untuk mencapai keteraturan,
kelancaran, dan kesinambungan usaha untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
- Untuk mencapai efisiensi, yaitu
suatu perbandingan terbaik antara input dan output.
Manajemen
dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan:
Besarnya
Tanggung jawab masing-masing tingkatan
Jumlah manajer
dalam masing-
masing tingkatan
Tanggung jawab
manajer
Top management, Misal : direksi, presiden perusahaan,dll
Middle management, Misal : kepala
bagian,
kepala divisi,dll
Low management, Misal : mandor,
kepala seksi, dll
Jumlah Manajer dalam jabatan
Keterangan :
“ Semakin tinggi jabatan seseorang,
maka jumlah akan semakin sedikit, sedangkan tugas dan tanggung jawabnya akan
semakin besar. Sedangkan semakin rendah jabatan seseorang, maka jumlah pemegang
jabatan tersebut akan semakin banyak dan tanggung jawabnya semakin kecil.”
Secara umum, dunia manajemen mengunakan prinsip POAC.atau Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling.Prinsip manajemen ini
banyak di gunakan oleh organisasi dewasa ini untuk memajukan dan mengelola
organisasi mereka.
Berikut ini akan saya jelaskan di
blog ini masing masing point tersebut,yang saya ambil pedoman nya dari Al-Quran
sesuai dengan agama yang saya jalankan yaitu agama Islam.
Point tersebut adalah sebagai berikut :
A. PLANNING (Perencanaan)
Perencanaan merupakan
susunan langkah-langkah secara sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan
organisasi atau memecahkan masalah tertentu. Perencanaan juga diartikan sebagai
upaya memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dengan memperhatikan segala
keterbatasan guna mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Perencanaan
merupakan langkah awal dalam proses manajemen, karena dengan merencanakan
aktivitas organisasi kedepan, maka segala sumber daya dalam organisasi
difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi.
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# öÝàZtFø9ur Ó§øÿtR $¨B ôMtB£s% 7tóÏ9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7Î7yz $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ
18. Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok ,dan bertakwalah
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S. AL-Hasyr ayat 18)
(#rÏãr&ur Nßgs9 $¨B OçF÷èsÜtGó$# `ÏiB ;o§qè% ÆÏBur ÅÞ$t/Íh È@øyÜø9$# cqç7Ïdöè? ¾ÏmÎ/ ¨rßtã «!$# öNà2¨rßtãur tûïÌyz#uäur `ÏB óOÎgÏRrß w ãNßgtRqßJn=÷ès? ª!$# öNßgßJn=÷èt 4 $tBur (#qà)ÏÿZè? `ÏB &äóÓx« Îû È@Î6y «!$# ¤$uqã öNä3ös9Î) óOçFRr&ur w cqßJn=ôàè? ÇÏÉÈ
60. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka
kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
berperang (yang dengan persiapan itu)
kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang
kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang
kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan
kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (Q.S.
AL-Anfal ayat 60)
Dalam
melaksanakan perencanaan ada kegiatan yang harus dilakukan, yaitu melakukan
prakiraan (rencana) kegiatan organisasi dan penganggaran (budgeting).
Prakiraan berfungsi untuk menentukan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
kedepan oleh organisasi sebagai upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam
melakukan prakiraan, haruslah selalu memperhatikan tujuan organisasi, sumber
daya organisasi dan juga melakukan suatu analisis organisasi ( bisa menggunakan SWOT) 1 untuk mengetahui potensi internal
dan eksternal.
Ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan, yakni harus SMART.
v SMART yaitu Specific artinya
perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar
dan terlalu idealis.
v
Measurable artinya
program kerja organisasi atau rencana harus dapat diukur tingkat
keberhasilannya.
v
Achievable artinya
dapat dicapai. Jadi bukan hanya sekedar angan-angan dalam merencanakan dan
tidak dapat dilaksanakan.
v
Realistic artinya
sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sulit.
v Time artinya
ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau
tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
Setelah merencanakan aktivitas organisasi secara sistematis dan terukur, maka
perlu juga melakukan perencanaan penganggaran untuk pelaksanaan kegiatan.
Prinsip dalam melakukan perencanaan penganggaran,adalah mengunakan segala
sumber daya keuangan secara efesien dan se-efektif mungkin. Hal ini perlu
direncanakan secara serius, agar organisasi tidak melakukan pemborosan,
keuangan, selain itu sekaligus juga melihat sumber-sumber daya keuangan yang
bisa diperoleh dari luar organisasi.
Langkah-langkah dalam membuat
perencanaan :
1. Analisis situasi &
identifikasi masalah
Melakukan analisa dan identifikasi terhadap situasi organisasi dengan memperhati-kan
tujuan organisasi. dalam melakukan analisa situasi dapat menggunakan teknik
analisis SWOT
2. Menentukan skala prioritas
Setelah dianalisa dan
mengidentifikasi masalah, maka perlu dilakukan penentuan skala prioritas
terhadap pelaksanaan kegiatan. Hal ini agar kebutuhan organisasi yang mendesak
didahulukan untuk menjamin keberlangsungan organisasi
1 SWOT adalah singkatan dari Strenghths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang),
dan Threats (ancaman). Ini adalah teknik untuk menyediakan kerangka kerja
untuk mengidentifikasi secara sistematis posisi organisasi; caranya berhubungan
dengan lingkungan eksternal dan masalah serta peluang yang dihadapi. Tujuan
analisis SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan
strategis.
3. Menentukan tujuan program
Agar pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi akan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi, maka dibutuhkan
penentuan tujuan program, sehingga nantinya pelaksanaan program dapat diukur
capaiannya.
4. Menyusun rencana kerja
operasional (termasuk didalamnya menyusun anggaran)
Ada 4 (empat) tingkat kemampuan
dasar dalam kegiatan perencanaan:
- Insight: kemampuan untuk
menghimpun fakta dengan jalan mengadakan penyelidikan terhadap hal-hal
yang berhubungan dengan masalah yang direncanakan.
- Forsight: kemampuan untuk
memproyeksikan atau menggambarkan jalan atau cara-cara yang akan ditempuh,
memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin timbul sebagai akibat dari
kegiatan yang dilakukan.
- Studi eksploratif: kemampuan
untuk melihat segala sesuau secara keseluruhan, sehingga diperoleh
gambaran secara integral dari kondisi yang ada.
- Doorsight: kemampuan untuk
mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan pandangan, sehingga
memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan.
Planning jangka panjang memiliki 2
karakteristik utama, yaitu:
- Tujuan dan sasaran: merupakan
dasar bagi strategi perusahaan
- Peramalan (forecasting) jangka
panjang: langkah awal sebelum membuat perencanaan
B. ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)
Merupakan
suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari
seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau organisasi untuk
bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama,
baik untuk tujuan pribadi atau tujuan kelompok dan organisasi. Dalam
pengorganisasian dikenal istilah KISS2
dalam rangka menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi
¨bÎ) ©!$# =Ïtä úïÏ%©!$# cqè=ÏG»s)ã Îû ¾Ï&Î#Î6y $yÿ|¹ Oßg¯Rr(x. Ö`»u÷Yç/ ÒÉqß¹ö¨B ÇÍÈ
"Sesungguhnya Allah menyukai
orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka
seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh ".
[Q.S Shaff ayat 4].
2. KISS (koordinasi,
integrasi, simplifikasi, dan sinkronisasi)
Agar
tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian.Dalam perusahaan biasanya
diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi.Yang kemudian di pecah menjadi
berbagai jabatan. pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas,tanggung jawab,
dan wewenang nya. Biasa nya juga semakin besar penghasilan nya, dan pembagian
tugas tersebut, maka pekerjaan menjadi ringan.
Berat
sama dipikul,ringan sama di jinjing.Disinilah salah satu prinsip dari
Manajemen.Yaitu membagi-bagi tugas
sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Pengorganisasian
diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam
aktivitas organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM yang dimiliki. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan keseluruhan proses
memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk
menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi, serta mengatur mekanisme
kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan program dan tujuan
organisasi. Menurut George R. Terry, tugas pengorganisasian adalah mengharmonisasikan kelompok orang yang berbeda, mempertemukan macam-macam kepentingan dan
memanfaatkan seluruh kemampuan
kesuatu arah tertentu.
Dalam
pengorganisasian kegiatan yang dilakukan yakni staffing (penempatan
staf) dan pemaduan segala sumber daya organisasi. Staffing sangat
penting dalam pengorganisasian. Dengan penempatan orang yang tepat pada tempat
yang tepat dalam organisasi, maka kelangsungan aktivitas organisasi tersebut
akan terjamin. Fungsi pemimpin disini adalah mampu menempatkan the right man
in the right place. Pemimpin harus mampu melihat potensi-potensi SDM yang
berkualitas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas roda organisasi.
Setelah menempatkan orang yang tepat untuk tugas tertentu, maka perlu juga
mengkoordinasikan dan memadukan seluruh potensi SDM tersebut agar bekerja
secara sinergis untuk mencapai tujuan organisasi.
Langkah-langkah
Pengorganisasian :
- Tujuan
organisasi harus dipahami oleh staf. (Menjelaskan keseluruh staff tentang
tujuan organisasi yang harus dicapai)
- Mendistribusi
pekerjaan ke staff secara jelas. (Mendudukan orang-orang yang
berkompetensi pada posisi tepat. Dan jangan sampai ada posisi strategis
yang kosong, karena akan berpengaruh pada keseluruan pencapaian
organisasi)
- Menentukan
prosedural staf. (Menentukan cara kerja dan evaluasi para staff, serta punishment
dan reward yang diterima. Selain itu juga menjelaskan tentang garis
koordinasi dan sinergitas dalam organisasi, sehingga seluruh posisi
dipadukan untuk menuju tujuan organisasi)
- Mendelegasikan
wewenang. (Berani untuk mendelegasikan wewenang sesuai dengan tugas dan
fungsi tiap-tiap staff)
C. ACTUATING (PENGGERAKAN)
Merupakan
implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh komponen
yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi tersebut bekerja secara
bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan.
È@è%ur (#qè=yJôã$# uz|¡sù ª!$# ö/ä3n=uHxå ¼ã&è!qßuur tbqãZÏB÷sßJø9$#ur ( cruäIyur 4n<Î) ÉOÎ=»tã É=øtóø9$# Íoy»pk¤¶9$#ur /ä3ã¥Îm7t^ãsù $yJÎ/ ÷LäêZä. tbqè=yJ÷ès? ÇÊÉÎÈ
"Dan Katakanlah: "Bekerjalah
kamu,maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu
itu,dan kamu akan di kembalikan kepada [Allah] yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,lalu di
beritakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan ". [Q.S
At-Taubah ayat 105].
Manusia yang ada harus di optimal kan untuk mencapai Visi,Misi dan Program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun.Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu di lakukan penyesuaian.Setiap SDM 3 harus bekerja sesuai dengan tugas,fungsi dan peran,keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai Visia,Misi dan program kerja organisasi yang telah di tetapkan.
Perencanaan dan
pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan
kerja organisasi yang bertanggung jawab. Untuk itu maka semua SDM yang ada
harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Setiap
pelaku organisasi harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian
dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja
organisasi yang telah ditetapkan. Inti dari Actuating adalah
menggerakkan semua anggota kelompok untuk bekerja agar mencapai tujuan
organisasi.
Dalam
mengimplementasikan aktivitas organisasi, pelaku organisasi harus :
- Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,
- Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai
untuk diri mereka sendiri,
- Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain
yang lebih penting atau mendesak,
- Tugas yang diberikan cukup relevan,
- Hubungan harmonis antar rekan kerja.
Actuating
(penggerakan) meliputi kepemimpinan dan koordinasi. Kepemimpinan yakni gaya
memimpin dari sang pemimpin dalam mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber
daya organisasi agar mengarah pada pencapaian tujuan program dan organisasi.
3.
SDM = Sumber Daya manusia
Sedangkan
koordinasi yakni suatu aktivitas membawa orang-orang yang terlibat organisasi
ke dalam suasana kerjasama yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat
dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan
kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam
mencapai tujuan. Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang
tersedia untuk bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan.
Pekerjaan
memimpin meliputi lima kegiatan yaitu :
- Mengambil
keputusan
- Mengadakan
komunikasi agar ada saling pengertian antara pemimpin dan bawahan.
- Memberi
semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
- Memilih
orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya secara tepat
- Memperbaiki pengetahuan dan
sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Dalam memimpin
ada kegiatan direction (perintah) dan motivasi. Perintah adalah petunjuk
atau penjelasan kerja, serta pertimbangan dan bimbingan, terdapat para pelaku
organisasi yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional, agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. Dalam pelaksanaannya direction
(perintah) seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling. Jika
perintah yang disampaikan pemimpin sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari
staff, maka staff pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam
melaksanakan kegiatan organisasi. Sedangkan motivasi dapat dilakukan dengan
cara mejadikan staff sebagai rekan kerja, serta memberikan reward (penghargaan)
apabila staff bekerja secara baik.
Tujuan
Actuating (Penggerakan) adalah :
- Menciptakan
kerjasama yang lebih efisien
- Mengembangkan
kemampuan & keterampilan staf
- Menumbuhkan
rasa memiliki & menyukai pekerjaan
- Mengusahakan
suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi & prestasi kerja
staf
- Membuat
organisasi berkembang secara dinamis.
D. CONTROLING
(PENGENDALIAN/PENGAWASAN)
Merupakan
pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian dan
pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut memberikan hasil yang efektif
dan efisien serta bernilai guna dan berhasil guna
ôs)s9ur $uZø)n=yz z`»|¡SM}$# ÞOn=÷ètRur $tB â¨Èqóuqè? ¾ÏmÎ/ ¼çmÝ¡øÿtR ( ß`øtwUur Ü>tø%r& Ïmøs9Î) ô`ÏB È@ö7ym ÏÍuqø9$# ÇÊÏÈ øÎ) ¤+n=tGt Èb$uÉe)n=tGßJø9$# Ç`tã ÈûüÏJuø9$# Ç`tãur ÉA$uKÏe±9$# ÓÏès% ÇÊÐÈ $¨B àáÏÿù=t `ÏB @Aöqs% wÎ) Ïm÷ys9 ë=Ï%u ÓÏGtã ÇÊÑÈ
16. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya,
17.
(yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di
sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
18.
tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat
Pengawas yang selalu hadir. [Q.S Qaaf ayat 16-18].
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan Visi,Misi,Aturan dan Program kerja maka di butuhkan Pengontrolan.Baik dalam bentuk Supervisi4, Pengawasa, Inspeksi5 hingga Audit6.Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda,tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.Baik dalam tahap perencanaan,pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera di lakukan koreksi,Antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi,kondisi dan perkembangan zaman.
Controlling
bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program dan aktivitas
organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi.
Dengan demikian apa yang dilakukan staff dapat diarahkan kejalan yang tepat
dengan maksud pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Inti dari controlling
adalah proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana.
Agar pekerjaan
berjalan sesuai dengan tujuan organisasi dan program kerja maka dibutuhkan
pengontrolan, baik dalam bentuk pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata
tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah
bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi,
baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian.
4. Supervisi,= ■ Arti
morfologis Supervision
(inggris) : Super : atas,
vision : visi Jadi supervise
artinya
: lihat dari atas
■ Arti
semantic Supervisi adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau
tuntunan ke
arah perbaikan situasi pada umumnya dan peningkatan mutu khususnya.
5. Inspeksi = inspectie (belanda) yang artinya
memeriksa
Orang yang menginsipeksi disebut
inspektur
Inspektur dalam hal ini mengadakan
:
→ Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan
sebagaimana mestinya
→ Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa
yang telahditetapkan/digariskan
→ Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau
keputusan sepihak
→ Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis
→ Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang
baik
6. Audit = pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu
organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang
kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa
subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar,
regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.
Sehingga
dengan hal tersebut dapat segera dilakukan antisipasi, koreksi dan
penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan
lingkungan sekitar organisasi.
Proses
pengawasan sebagai bagian dari pengendalian akan mencatat perkembangan
organisasi kearah tujuan yang diharapkan dan memungkinkan pemimpin mendeteksi
penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan
korektif sebelum terlambat. Melalui pengawasan yang efektif, terhadap aktivitas
organisasi, maka upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Manfaat
pengawasan :
- Dapat
mengetahui sejauh mana program telah dilaksanakan
- Dapat
mengetahui adanya penyimpangan
- Dapat
mengetahui apakah waktu & sumber daya mencukup
- Dapat
mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
- Dapat
mengetahu staff yang perlu diberikan penghargaan/promosi
Proses
controlling meliputi :
- Menentukan
standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian,
- Mengukur
pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai dengan
melaksanakan evaluasi terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang dimiliki,
- Membandingkan
pelaksanaan atau hasil dengan standar.
Kembali
membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan dengan tujuan awal (rencana) kegiatan
tersebut dilaksanakan, dan mengukur capaian keberhasilannya,
- Melakukan
tindakan perbaikan.
Jika
ada kesalahan atau penyimpangan, segera melakukan perbaikan,
- Meninjau
dan menganalisis ulang rencana.
Kembali
membuat rencana baru jika terjadi penyimpangan. Namun jika hasilnya sesuai
dengan tujuan program, maka perlu dibuatkan rencana lanjutan untuk melanjutkan
program yang berhasil tersebut, sehingga tujuan organisasi semakin dekat untuk
dicapai.
Pengawasan dibedakan menurut sifat
dan waktunya :
- Preventive control
Pengawasan yang dilakukan sebelum
kegiatan dilaksanakan. Pemimpin mengawasi perencanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan hingga persiapan yang dilakukan, termasuk rekruitmen anggota
- Repressive control
Pengawasan yang dilakukan setelah
kegiatan berlangsung, dengan mengawasi hasil yang dari pelaksanaan kegiatan,
serta evaluasi dan laporan yang didapatkan (melakukan pengukuran capaian hasil)
- Pengawasan saat proses dilakukan
Pengawasan yang dilakukan bersamaan
dengan proses, sehingga langsung mengikuti proses dan mengadakan korkesi jika
ada penyimpangan
- Pengawasan berkala
Pengawasan yang dilakukan dalam
kurun waktu tertentu berdasarkan kesepakatan (bisa 1 bulan sekali, 2 atau 3
bulan)
- Pengawasan mendadak (sidak)
Pengawasan yang dilaksanakan
mendadak untuk melihat kinerja staff sehari-hari dan menghindari terjadinya
penyimpangan
- Pengawasan Melekat (waskat)
Pengawasan yang dilakukan secara
dekat terhadap staff, hal ini sering dilakukan untuk tujuan-tujuan yang
spesifik dan bersifat khusus, sehingga menghindarkan sekecil-kecilnya terjadi
penyimpangan atau kesalahan
Kegiatan-kegiatan
yang juga termasuk dalam kegiatan controlling termasuk adalah
evaluasi dan pelaporan. Evaluasi merupakan suatu penilaian terhadap hasil
pelaksanaan kegiatan atau program. Dalam melakukan evaluasi haruslah
menyeluruh, mencakup capaian tujuan kegiatan, kinerja staff, pengetahuan staff,
efektifitas dan efesiensi penganggaran dan proses kegiatan. Sedangkan pelaporan
merupakan penyampaian perkembangan hasil kegiatan atau pemberian keterangan
mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pemimpin yang lebih tinggi.
Controlling
akan mengarahkan seluruh potensi organisasi yang terlibat agar tidak melakukan
penyimpangan dalam pencapaian tujuan. Untuk itu controlling haruslah
dilakukan secara bertanggung jawab dan dengan standar organisasi, sehingga
pelaku-pelaku organisasi tetap bekerja secara maksimal dan fokus pada
pencapaian tujuan organisasi.
BAB
III
PENUTUP
Fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian (pengawasan) merupakan kekuatan para pemimpin dalam melaksanakan
fungsi manajerial organisasi. Jika seorang pemimpin mampu secara baik
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi serta segala sumber
daya yang ada didalamnya, maka tujuan dari organisasi akan dengan mudah
tercapai. Dan pemimpin tersebut akan menjadi pemimpin yang seutuhnya karena
bukan saja hanya mampu menciptakan misi/ visi organisasi, namun juga berhasil
menjalankan aktivitas manajerial dalam kehidupan berorganisasi. Untuk itu
jadilah pemimpin yang memiliki karakter kepemimpinan dan kemampuan melaksanakan
fungsi manajerial, sehingga tujuan organisasi bisa didaratkan dalam pelaksanaan
aktivitas, dan tidak hanya berada diatas kertas program.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anulkarim ; tentang
manajemen dalam pandangan islam
Stoner, JAF, Freeman,
RE & Gilbert Jr, DR 1996, management 6th edn, Prentice
Hall, Inc, New Jersey.
Koontz,
H & Weihrich, H 1990, Esseintials of Management, McGraw-Hill
Publishing Company, singapore.
Dubrin, Andrew J, 2008. Essentials
of Management. Canada: Cengage Learning
Kathryn dan David C. Martin, 1998. Management.
State of America: The McGraw-Hill Companies
George, R. Terry,
1979, Principles of Management.
Stoner, JAF, Freeman, RE & Gilbert Jr, DR 1996, management 6th
edn, Prentice Hall, Inc, New Jersey.
Massie, JL, 1979, essentials of management 3rd edn,
Prentice Hall, Inc, Kentucky.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar